Rabu, 02 November 2016

Allah Israel dan allah bangsa sekitarnya



Allah Israel dan allah bangsa bangsa sekitarnya
I.Pendahuluan
            Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah memiliki banyak penyebutan untuk Allah mereka akan tetapi di dalam penyembahan mereka terhadap Allah mengalami banyak cobaan dan godaan di antara nya dari bangsa sekitar untuk menyembah allah mereka siapa saja kah nama Allah Israel serta Allah di sekitar bangsa Israel pada blog ini saya akan membahas nya kira nya dapat menambah pengetahuan kita semua dan semoga Allah yang Empunya segala nya memberkati kita sekalian 
II.Pembahasan
2.1. Allah Israel
2.1.1. Penamaan Utama Allah Israel
                 Dalam penamaan atau sebutan Allah Israel  yang terdapat pada perjanjian lama memiliki penamaan utama. Adapun penamaan itu seperti El, Eloah, Elohim, Yehova, Adonay. Penamaan tersebut  merupakan pandangan mereka secara teology yang melambangkan pengalaman mereka.[1]
1.      El
El adalah sebuah kata umum dalam dunia Semit yang digunakan untuk menyebut Pribadi Dia  Yang Mahatinggi. Kata El memiliki asal usul kata  dari Ilahi suku bangsa Kanaan.  Sehingga dalam bangsa Kanaan El disebut sebagai kepala dewa.[2] Kata El ini juga sering digabungkan dengan  ungkapan lain. Dalam bahasa Semit  terdapat kata yang seakar dengan El yaitu Il. Sama seperti  kata Il tersebut, kata El  dalam bahasa Ibrani dapat berfungsi sebagai kata benda yang berarti “ilah”  atau menjadi nama pribadi  untuk ilah itu. Karena itu, kata El kadang-kadang disalin sebagai  El (nama), kadang-kadang  diterjemahkan sebagai “Allah” atau “ilah”.[3]
2.      Eloah[4]
Dalam dunia Semitik, nama ilahi yang populer hanya El saja, tetapi juga nama Eloah. Nama El pupuler si tahan Kanaan, dan digunakan secara Eklusif oleh suku bangsa Kanaan dan suku bangsa Ibrani yang tinggal di Tanah Kanaan. Eloah juga populer di lingkungan  sekitar ayub dan beberapa lokasi tempat lainnya.
Asal-usul kata Eloah  ini adalah dari akar kata Eil yang berarti “besar, kuat,kuasa” dan akar kata alah  yang berarti “sumpah”. Kata El dan alah ini kemudia menjdi kata gabung Eloah   dalam El aku bersumpah yang artinya umat mengikat perjanjian sumpah setia kepada Eloah. Nama Eloah muncul sebanyak 57 kali dalam kitab PL, diantaranya 42 kali terdapat dalam Kitab Ayub, dan 15 kali berada diluar Kitab Ayub. Penggunaan nama  Eloah  populer diluar Kanaan  tampat dari penggunaannya dalam Kitab Ayub yang mengambil setting cerita di Tanah  Us (Ayb 1:1), yaitu sebuah lokasi yang beada di perbatasan suku Edom. Dan juga dalam beberapa Kitab PL lainnya yang ditulis selama masa pembuangan orang-orang kerajaan Israel dan Yehuda  di Babilonia  dan Persia.

3.      Elohim
Kata Elohim ini juga memiliki asaln usul kata  El. Elohim merupakan penggabungan dari dua kata tunggal  Eloah dan kata im. Kata akhiran im pada kata Elohim menunjuk kejamakan sedangkan kata eloah adalah bentuk tunggal dari bentuk kata jamak Elohim.[5]  Dalam keseluruhan Kitab PL, nama Elohim dipergunakan sebanyak 2570 kali  Pada teks-teks kuno Perjanjian Lama, Yahwe, Allahnya Israel diakui sebagai Allah tertinggi meskipun dalam nats tertentu memakai kata ‘elohim’ (jamak), seperti dalam Keluaran 18:11,12:12,20:3, dst. Kata ‘elohim’ dipergunakan oleh bangsa Israel bukan dalam pengertian matematis. ‘Elohim’ digunakan oleh bangsa Israel untuk menyatakan seluruh keagungan dan seluruh kepenuhan keilahian ada pada pribadi-Nya. Dengan demikian, meskipun kata ‘elohim’ berbentuk jamak, tetapi pengertiannya tunggal. Sehingga Elohim dapat berarti Sang Pencipta yang Mahakuasa dalam bahasa Indonesia.[6] Elohim adalah bentuk rasa hormat para leluhur kepada Allah  apabila berbicara tetang Allah.[7]
4.      YHWH
Pada awalnyaYHWH belum dikenal oleh para bapak-bapak Israel Abraham, Ishak, dan Yakub. Nama YHWH pertama kali dinyatakan kepada Musa saja. Walaupun penamaan YHWH di mulai dari Musa, tetapi nama YHWH adalah nama terbanya dalam Kitab PL, yakni tertulis sebanyak 6.823 kali.[8]  
Nama YHWH dalam bahasa Fenisia (1100 SM - 300 M), bahasa Aram (abad ke-10 SM sampai 1M) dan huruf bahasa Ibrani modern. Ditulis dari kanan ke kiri. Nama Allah yang paling penting dan paling sering dipakai dalam Alkitab Ibrani adalah Yahweh atau dikenal dengan sebutan Tetragrammaton, empat huruf nama Allah, bahasa Ibrani: יהוה, atau YHWH. Dalam teks kata Yahwe tertulis YHWH, tetapi orang harus mengucapkannya Adonai yang berarti "tuan" atau "TUHAN". Komunitas Yahudi menggunakan kata YHWH sebagai nama Sang Ilahi untuk menyatakan rasa hormat dan takzim yang mendalam secara sungguh-sungguh kepada Sang Ilahi.[9]
Kata YHWH selalu terkait dengan peristiwa ketika Musa menanyakan nama Allah (Elohim) (Keluaran 3:13). Sang Ilahi merespon pertanyaan Musa dengan berkata “Aku adalah Aku” (Keluaran 3:14). YHWH merupakan sebutan dalam bentuk orang ketiga tunggal, jadi seperti "Dialah yang ada, Dialah Dia". Perkataan Sang Ilahi selanjutnya, “... TUHAN (YHWH), Allah (elohei) nenek moyangmu, Allah (elohei) Abraham, Allah (elohei) Ishak dan Allah (elohei) Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun (Keluaran 3:15)." Dalam konteks Keluaran 3 nama YHWH muncul bukan memberitakan pribadi ilah yang baru, melainkan rumusan itu memberikan kesadaran bahwa Allah yang disembah Abraham, Ishak, dan Yakub sebenarnya sama dan satu saja. Sang Ilahi tidak menyebutkan sebuah kata nama benda, melainkan sebuah rumusan yang menunjuk kepada keberadaan-Nya yang dinamis. Melalui rumusan ini, Sang Ilahi hendak menyatakan dua hal. Pertama, Sang Ilahi menghendaki agar manusia mau mengindahkan dan menaati apa pun yang diperintahkan-Nya sebaik-baiknya, tanpa manusia mengetahui lebih dalam siapa Sang Ilahi. Manusia hanya boleh mengimani apa pun yang dikehendaki-Nya dengan sikap takzim. Kedua, Sang Ilahi menghendaki agar manusia tidak memperlakukan nama-Nya seperti para penyembah berhala yang memperlakukan dan mengeksploitasi nama Allah yang sudah mereka ketahui untuk kepentingan-kepentingan mereka. Mengetahui nama Allah berarti menguasai si empunya nama, dan hal ini tidak dikehendaki oleh TUHAN. Akibatnya, manusia akan mudah menggunakan nama Allah yang mereka ketahui untuk kepentingan-kepentingan tertentu

5.      Adonai

Adonai berasal dari kata Adon dan ay. Arti kata Adon adalah tuan dan Ay  menunjukkan kepada kata ganti orang pada kata benda jamak. Kata Adonay muncul sebanyak 449 kali dalam kitab Perjanjian Lama, dan Kitab terbanyak memunculkan kata adonai adalah Kita Yehezkiel, yakni sebanyak 217 kali. Sebutan gelar nama Adonai juga kerap disejajarkan dengan nama YHWH, seperti contoh ayat berikut “Sebab itu beginilah firman Adonay,YHWH Tsebaot” (Yes 10:24). Oleh sebab itu, nama Adonai  disejajarkan dengan nama YHWH  pada tulisan Kitab PL, maka umat Israel menggunakan kata  Adonai  ini sebagai ucapan pengganti teks tulis nama YHWH.[10] Adonai mengacu kepada Allah sebagai penuh dan kuasa. Artinya Tuhan atau dalam bentuknya diperkuat, Tuhan dari segala tuan dan Tuhan semesta, yang menunjukkan Allah sebagai pemerintah yang kepadanya manusia dihubungkan sebagai domba.[11] Istilah Adonay menjelaskan inti kekristenan  yang meupakan hubungan antara Allah dan orang Percaya.[12]

                        2.1.2.Penamaan Khusus Allah Israel
1        Yehovah Roi (Tuhan adalah Gembala)
Nama ini menyatakan sebutan yang sesungguhnya bagi Allah. Dua kata tersebut merupakan satu kalimat yang menyatakan pekerjaan Allah, atau menggambarkan apa yang Ia lakukan: “Tuhan adalah gembalaku”(Mazmur 23:1)., Allah yang setia dan selalu memelihara serta menjaga kita.[13]
2        El-Shaddai (Allah yang mencukupi segala kebutuhanku)
Ini adalah pertama kalinya nama yang mahakuasa yang dipakai dalam Alkitab. Ini adalah nama gabungan yang terdiri dari El, sebuah bentuk kependekan dari Elohim, pencipta yang perkasa, dan Shaddai, kata ibrani untuk mahakuasa. El-Shaddai memiliki makna Allah yang perkasa yang memperhatikan kebutuhan manusia.[14]
3        El-Elyon (penguasa langit dan bumi)
Elyon artinya adalah yang tertinggi atau paling unggul. Nama tersebut mengandung makna superlative, dari kata tinggi, lebih tinggi, dan tertinggi. Elyon berarti bahwa Tuhan adalah Allah atas segala Allah atau Allah yang paling tinggi (Kej 14:19).[15]
4        El-Olam (nama rahasia Allah)
El-Olam, Allah yang kekal, adalah sebuah nama rahasia bagi Allah, yang menunjukkan sifat-sifat-Nya yang misterius (Mazmur 10:1).[16]
5        El-Gibbor (Allah yang perkasa)
Di tengah peperangan, Allah adalah pahlawan perang yang gagah perkasa; ditengah ketidakpastian, Allah adalah batu karang Ilahi yang teguh. Allah akan menopang kita dengan kekuatan-Nya, jika kita tidak bersikeras pada kekuatan kita sendiri (Yes 9:5).[17]
6        Yehovah-Melek (Allah sebagai raja)
Sebagai Raja yang penuh keajaiban, Allah menetapkan hukum-hukum bagi kebaikan warga kerajaan-Nya. Meskipun kita memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Dia sebagai Bapa kita, namun sebagai Raja, Ia layak menerima ketaatan kita secara total  (Yes 6:1).[18]
7        Yehovah Jireh (Allah menyediakan)
Dalam Kej 22 ketika malaikat Tuhan menunjukkan seekor domba jantan sebagai Korban bakaran pengganti Ishak, Abraham menamai tempat itu Yahweh yir’eh, yang berarti TUHAN menyediakan.[19]
8        Yehovah Sabaoth (Allah yang militan)
Allah adalah panglima tertinggi dari para malaikat, segenap bala tentara surge. Kita tidak perlu takut, sebab Ia mengutus malaikat penjaga untuk melindungi kita dari bahaya. Dan kita dapat mengikuti Dia dalam peperangan dengan mengetahui bahwa kemenangan pasti menjadi bagian kita.[20]
9        Yehovah Nissi (Tuhanlah panji-panjiku)
Dalam cara yang agak sama, Sesudah mengalahkan orang-orang Amalek, Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya Yahweh nissi, yangg berarti TUHAN-lah panji-panjiku.[21]
10    Yehovah Syalom (Tuhanlah keselamatan)
Ini adalah nama yang diberikan oleh Gideon kepada mezbah yang ia dirikan di Ofra, Yahweh syalom, TUHAN adalah keselamatan (Hak 6:24).[22]
11    Yehovah Syamma ( Tuhan hadir disitu)
Nama ini diberikan kepada kota dalam penglihatan Yehezkiel, Yahweh-syamma, yang berarti TUHAN hadir di situ (Yeh 48:35).[23]
12    Yehovah Tsidkenu (Tuhan adalah keadilan)
Ini adalah nama yang dengannya Mesias akan dikenal, Yahweh tsidqenu, artinya TUHAN keadilan kita (Yer 23:6; 33:16) bertentangan dengan raja Yehuda yang terakhir, yang tidak pantas memikul nama Zedekiah (tsidqiyahu, yang berarti ‘TUHAN adalah keadilan’).[24]
            2.2.  Bangsa-Bangsa Sekitar Israel
2.2.1. Mesir
Mesir merupakan salah satu peradaban besar dunia purba, iklim yang baik dan kesejahteraan ekonomi dapat dinikmati dalam dunia Mesir. Di berbagai zaman, Mesir menjadi tempat berlindung para pengungsi Israel (1 Raj. 11:177, 12:3). Salah seorang pemimpin Israel yakni Musa dididik dalam hikmat Mesir (Kis. 7:22). Kekuatan militer yang dominan dan kebudayaannya berpengaruh terhadap Israel meskipun tidak pernah secara langsung dalam bidang keagamaan. Abraham pergi ke Mesir untuk bertahan hidup dan Yusuf dibuang ke sana dengan paksa namun di sana ia menjadi masyur.[25]  
Keadaan geografis negeri Mesir hampir sama dengan Mesopotamia, bahwa daerah ini menjanjikan kepada penduduknya hidup dengan baik. Sangat mungkin hal ini disebabkan karena keberadaan sungai Nil. Sungai Nil mempunyai peran yang sangat penting bagi munculnya peradaban di daerah ini. Panjang sungai Nil + 6670 km yang bermuara di laut Tengah. Daerah di samping sungai Nil sangat hijau, sedangkan tak jauh dari daerah hijau ini terdapat pemandangan yang sangat kontras, yaitu padang gurun yang sangat gersang. Sehingga pada zaman kuno orang-orang Mesir hidup di daerah tepian sungai Nil, dan biasanya tidak lebih jauh dari 15 km dari sungai Nil. Mereka hidup bercocok-tanam di tepian sungai Nil yang subur, maka daerah ini menjadi daerah yang tersubur di daerah Timur Tengah. Secara geografis penduduk yang tinggal di tepian sungai ini dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yang masing-masing mempunyai ciri yang berbeda, yaitu daerah Mesir-Atas yang terletak di sebelah selatan dan daerah Mesir-Bawah yang terletak di sebelah utara. Terdapat suatu perbedaan yang sangat tajam antara kedua daerah ini. Penduduk di daerah Mesir-Atas biasanya menekuni dalam bidang peternakan, yaitu banyak dari antara mereka yang beternak kerbau. Mereka mempunyai sifat yang propinsial dan konserfatif. Berbeda dengan penduduk di daerah ini, penduduk Mesir-Bawah biasanya menekuni dalam bidang pertanian dan perdagangan. Mereka mempunyai sifat yang lebih terbuka dan internasional.[26]
2.2.2.Babilonia
Babilonia (1696 – 1654 SM) dinamai sesuai dengan ibukotanya, Babel, adalah negara kuno yang terletak di selatan Mesopotamia (sekarang Irak), di wilayah Sumeria dan Akkadia. Menurut tradisi setempat, kota ini dibangun oleh Dewa Marduk.[27] Babilonia berkembang menjadi sebuah kerajaan besar pada masa Hammurabi (1696 - 1654 sebelum Masehi), yang area kekuasannya meliputi daerah kerajaan Akkadia pada masa sebelumnya. Setelahnya berdiri Kekaisaran Neo-Babilonia, dibawah kekuasaan dinasti Kasdim atau dinasti ke-11, yang dimulai dari revolusi Nabopolassar pada tahun 626 sM hingga invasi Koresh Agung, dengan penguasa terkenal di antaranya adalah Nebukadnezar II. Babilonia kemudian dikalahkan oleh Koresh Agung, raja Media dan Persia pada tahun 539 SM. Kota-kota di Babilonia memperoleh hak otonomi dan hak istimewa dari raja. Kota berpusat di kuil. Tiap kota memiliki pengadilan sendiri, dan kasus hukum seringkali diputuskan dalam majelis. Kuil mendominasi struktur sosial. Status sosial dan hak politik sesorang ditentukan berdasarkan posisi mereka terkait dengan hierarki keagamaan. Para pekerja, misalnya perajin, memperoleh status yang tinggi. Selain itu, terdapat juga serikat pekerja untuk memberi para pekerja daya tawar kolektif.[28]
2.2.3. Timur Dekat Kuno (Timur Tengah)
Timur Dekat Kuno merujuk kepada sebuah peradaban awal di dalam daerah Timur Tengah modern saat sekarang. Israel kuno merupakan bagian dari daerah yang sering disebut dengan Timur Tengah yang membentang dari Laut Tengah di sebelah barat sampai Pegunungan Zagros di sebelah timur; dari Kaukasus (satu kawasan yang terletak antara Laut Hitam dan Laut Kaspia) di sebelah utara sampai Laut Merah, Padang Gurun Arab dan Teluk Persia di sebelah selatan. Bangsa Israel menempati daerah yang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara di sekitarnya. Namun meskipun kecil, Israel merupakan daerah yang sangat strategis, karena daerah kecil ini merupakan jembatan yang menghubungkan tiga benua: Asia, Afrika dan Eropa. Jalan-jalan utama yang menghubungkan tiga benua ini melewati Israel. Oleh karena Israel merupakan daerah yang sangat strategis, maka negara-negara besar di sekitar Israel berusaha untuk menguasai daerah ini, karena dengan dikuasainya daerah ini, maka negara bersangkutan akan menguasai baik jalur perdagangan maupun politik dunia. Timur Dekat kuno merupakan daerah besar yang terdiri dari tiga daerah penting, yaitu Mesopotamia, Suriah-Palestina dan Mesir, yang membentang membentuk bulan sabit. Oleh karena sangat kaya dengan air dan juga merupakan daerah pertanian yang sangat subur, maka sering juga disebut dengan “Bulan Sabit yang Subur”. Daerah ini dikelilingi oleh benteng-benteng alam, yaitu pegunungan-pegunungan yang tinggi di sebelah utara dan padang gurun yang sangat luas di sebelah selatan; dan meskipun demikian, daerah ini merupakan dataran yang sangat subur dan kaya akan air.[29]
2.2.4.      Mesopotamia
Kata “Mesopotamia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “antara dua sungai”, yang mana antara sungai Efrat dan Tigris. Daerah ini meliputi: membentang dari pantai Teluk Persia membentang ke arah barat laut, membentang sepanjang sungai Efrat dan Tigris Mesopotamia merupakan daerah yang bermedan keras: Mesopotamia kuno seringkali mengalami banjir namun juga kekeringan. Tanahnya juga mudah berubah dari tanah padang gurun ke tanah berlumpur. Meskipun demikian Mesopotamia menjanjikan kepada penduduk yang menempatinya untuk hidup dengan baik, terutama di Mesopotamia selatan, di mana air sungai Efrat di salurkan ke kanal-kanal, dan dari situlah tercipta daerah pertanian yang sangat subur, dan dari daerah pertanian ini tumbuh daerah-daerah perdagangan yang sangat penting. Penduduk yang bermukim di daerah ini juga berubah-ubah dan banyak terjadi pergantian kekuasaan. Semula bermukim di daerah ini bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Kemudian sekitar 3300 sM datang bangsa Akadia ke daerah ini dan bermukim bersama-sama dengan bangsa Sumer di Mesopotamia Selatan. Lalu sekitar 2000 sM datang bangsa Amori ke daerah ini.[30] Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru, yaitu di daerah selatan mereka membangun Babilon yang terletak di sungai Efrat, dan di daerah utara mereka membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di sungai Tigris. Bangsa Babilonia dan bangsa Asyur merupakan bangsa-bangsa yang terkuat di Mesopotamia, dan kedua bangsa inilah yang memiliki peranan penting dalam sejarah Israel.[31]
2.3. allah Bangsa-bangsa Sekitar Israel
1.Adad
       Adad merupakan dewa cuaca dalam kepercayaan bangsa Sumeria Kuno. Dia merupakan putera dari dewa langit Anu. Dia digambarkan sebagai sosok pemurah yang telah menumbuhkan kehidupan di ladang tapi juga sebagai dewa kejam dengan angin badainya. Dalam aksara Akkadia namanya berarti angin. Dia digambarkan dengan sosok sesorang memakai mahkota tanduk dan jubag dengan gambar-gambar langit. Dia juga membawa sebuah tongkat dengan kepala macan di bagian ujungnya.[32]
2.Marah
Marah adalah dewi air bangsa Kanaan. Dia merupakan puteri dari Ibu agung Athirat, dewi laut,dansaudarikembardariAnat,dewiperang.
3.Dagon
Dagon adalah dewa gandum dan dewa kesuburan. Julukanya adalah Penguasa Gandum. Dagon merupakan dewa semitik barat yang disembah oleh bangsa Kanaan dan Funisia. Pemujaan terhadapnya berakhir sekitar tahun 150 SM. Dagon disembah di Funisia, dan kultusnya berpusat di Mari, Gaza, dan Asdod. Dagon memilik perang yang sangat penting dalam mitologi Kanaan. Dia adalah ayah dari Dewa Baal.
4.Asyerah 
Asyera adalah Ratu para dewa. Dia merupakan dewi semitik barat yang sembah di Funisia sejak zaman purbakala hingga sekitaran 400 M. Asyera juga dewi bumi bangsa Kanaan, dijuluki pencipta para dewa. Dewa El, merupakan saudara dan suaminya.
5.El 
El adalah raja para dewa Kanaan.  Dia disembah di Funisia dari tahun 2500 SM hingga 700 SM. Asyera merupakan istrinya. Ketika dia muda, EL pergi ke laut dan bertemu dengan Asyera. Dia memanggangkan untuknya burung dan menanyakan padanya apakah dia ingin menjadi istri atau puterinya. Dia memilih menjadi istrinya.  Dia berdiam di Hulu Dua Sungai di puncak gunung Lel. El adalah putera dari Langit dan Bumi. Langit dan Bumi merupakan anak dari Elyon ‘Yang Maha Tinggi’. El adalah saudara Bethel, Dagon, dan Adonai, Dewi Asyera dan Baalat.
6.Marduk
Marduk (ejaan Sumeria dari bahasa Akkadia: "sapi Matahari"; Alkitab: Merodakh) adalah nama bahasa Babilonia untuk dewa dari Mesopotamia kuno dan dewa pelindung kota Babilonia. Ketika Babilonia menjadi pusat politik di lembah sungai Efrat pada masa pemerintahan Hammurabi (abad ke-18 SM), ia mulai menjadi dewa utama Babilonia. Dia juga merupakan dewa tertinggi dalam jajaran pantheon dewa-dewi Babilonia. Orang tuanya adalah dewa Ea dan Dewi Damgalnun. Dia berpasangan dengan dewi Zarpan-Itum yang pernikahan mereka diperingati setiap tahun pada perayaan tahun baru. Dalam mitologi penciptaan, dia bertarung melawab Tiamat dan membunuhnya serta membagi dua tubuhny untuk menciptakan langit dan bumi. Simbol Marduk adalah Mar, peralatan pertanian bangsa Babilonia yang berbentuk segitiga.  Festival utama untuk Marduk adalah Akitu yang diperingati setiap tahun baru, perayaan ini terus berlanjut hingga tahun 200 SM. Kuil suci Marduk di Babilonia adalah Esagila dan      E-temen           anki     ziggurat[33]
7.Isis
Isis atau ratu para dewa, digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian megah.Dia dianggap sebagai pelindung yang mempertahankan perdamaian di dunia. Dia adalah putri dari Nut dan Geb. Isis bersaudara dengan Osiris, Set dan Nepthys. Isis dan Osiris diceritakan menikah dan memiliki anak yang diberi nama Horus.Isis diyakini lebih kuat dari Ra dan Osiris. Dia adalah dewi kesuburan dan dengan demikian merupakan dewi pelindung bagi perempuan, anak-anak, obat-obatan, serta sihir.
8. Anubis
Anubis atau dewa orang mati Mesir kuno, digambarkan sebagai pria dengan kepala jackal atau anjing liar. Anubis adalah yang pertama melakukan mumifikasi Osiris dan dengan demikian, menjadi dewa pelindung untuk pembalsem mumi. Anubis juga dikenal sebagai pemandu orang mati di dunia bawah (underworld)[34]
III.Refeleksi Teologis
Dari Tulisan ini dapat kita berefleksi dari Keluaran 34:14 bahwa Allah menegaskan supaya kita jangan menyembah allah lain karena Tuhan Allah adalah Allah yang pencemburu ketika kita menyembah allah lain karena memang secara sederhana kita tidak mungkin bisa mengabdi kepada 2 Tuan ketika kita mengabdi kepada 2 Tuan maka akan ada 1 Tuan yang akan kita mengabdi secara setia dan kepada Tuan yang lain kita mendukakanNya
IV.Kesimpulan
Dari tulisan ini dapat saya simpulkan bagaimana Allah yang sudah memilih bangsa Israel juga harus menghadapi godaan dari bangsa bangsa sekitar nya untuk menyembah allah mereka di mana allah bangsa sekitar bangsa Israel juga
V.Daftar Pustaka
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini A-L,, Jakarta: YKBK,1992
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini M-Z, Jakarta: YKBK, 1992
Browning W. R. F., Kamus Alkitab, Jakarta: BPK-GM, 2009
Clarke, Andrew D.  & Bruce W. Winter, Satu Allah Satu Tuhan,Jakarta:BPK-GM,1999
Cross, Frank M., Theological  Dictionary of the Old Testamnet,Oxford:Clarendon Press,1906
Hinson, David F., Sejarah Israel pada Zaman Alkitab, Jakarta:BPk-GM,2012
Murtonen, A., A Philological end Literary Treatise on the OT Divine Names, Helsnksi,1952
Santoso Samuel,Yahwe, El Dan Nama Tuhan Dalam Buku Berteologi Ditengah Perubahan, Jakarta:Misi Pengkajian Teologi GKI sinode wilayah Jawa barat,2007
Setyabudi, I.J., Kontroversi Nama Allah,Tangerang:wacana Pers 2004
Town,Elmer L., Nama-nama Allah, Yogyakarta:ANDI,2000
Sumber Lain :



[1] Elmer L. Town, Nama-nama Allah, (Yogyakarta:ANDI,2000), 15
[2] Frank M. Cross, Theological  Dictionary of the Old Testamnet,(Oxford:Clarendon Press,1906), 242
[3] Andrew D. Clarke  & Bruce W. Winter, Satu Allah Satu Tuhan,(Jakarta:BPK-GM,1999 ), 36
[4] I.J.Setyabudi, Kontroversi Nama Allah,(Tangerang:wacana Pers 2004), 83
[5] A. Murtonen, A Philological end Literary Treatise on the OT Divine Names, (Helsnksi,1952), 42
[7] David F. Hinson, Sejarah Israel pada Zaman Alkitab, (Jakarta:BPk-GM,2012),48
[8] I.J.Setyabudi, Kontroversi Nama Allah,88,76
[9] Samuel santoso,Yahwe, El Dan Nama Tuhan Dalam Buku Berteologi Ditengah Perubahan,(Jakarta:Misi Pengkajian Teologi GKI sinode wilayah Jawa barat,2007)
[10] I.J.Setyabudi,Kontroversi Nama Allah,89
[11] Ibid, 107
[12] Elmer L. Towns, Nama-nama Allah, 148
[13] Ibid, 23
[14] Ibid, 45
[15] Ibid, 59
[16] Ibid, 81
[17] Ibid, 97
[18] Ibid, 111
[19]Ensiklopedia Alkitab Masa Kini A-L, (Jakarta: YKBK, 1992), 108
[20] Ibid, 108
[21] Ibid, 108
[22] Ibid, 108
[23] Ibid,108
[24] Ibid,108
[25] W. R. F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK-GM, 2009), 268
[26] Ensiklopedia Alkitab Masa Kini M-Z, (Jakarta: YKBK, 1992), 623-625
[27] W. R. F. Browning, Kamus Alkitab, 41
[28] http://id.wikipedia.org/wiki/Babilonia, diakses 04 February 2016
[29] Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, 700-705
[30] Ensiklopedia Alkitab Masa Kini M-Z, 627-630
[31] W. R. F. Browing, Kamus Alkitab, 268

1 komentar:

  1. Shalom untuk bapak, ibu, saudara/i semua. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.

    Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada

    Huruf Ibrani, "שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד "

    Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "

    Dilanjutkan dengan mengucap berkat

    Huruf Ibrani, " בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד "

    Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "

    ( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus