Sabtu, 11 Agustus 2018

Metode-metode Pengajaran yang Relevan Bagi Anak Remaja



I.                   Pendahuluan
Pelayanan kepada Remaja didalam Gereja maupun di sekolah-sekolah dalam konteks masyarakat Indonesia  adalah suatu bidang pelayanan yang strategis bagi Gereja, namun juga sangat menantang, karena remaja berada dalam fase kehidupan yang sangat penting bagi masa depan, yang dimana masa remaja adalah masa transisi dengan berbagai gejolak yang muncul, sehingga kita harus memberi pengajaran yang baik buat remaja  . Oleh karena itu pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai metode-metode pengajaran yang relevan bagi anak remaja. Semoga tulisan kali ini bermanfaat bagi kita semua.
II.                Pembahasan
2.1.Pengertian Metode
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.[1] Yang digunakan guru untuk mengkomunikasikan ilmu yang didalamnya terdapat idealism dan kebenaran. Metode dikatakan juga sebagai cara atau alat mengajara yang didalamnya terdapat pengalaman dan bahan pengajaran sehingga keduanya menjadi mata rantai yang saling berhubungan.[2]
2.2.Pengertian Pengajaran
Pengajaran adalah proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan; berkaitan juga dengan perihal mengajar; segala sesuatu mengenai mengajar.[3] Yang diartikan sebagai aktifitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumbuh melalui kemampuan diri belajar dibawah bimbingan pengajarnya. jadi pengajaran artinya sebagai aktifitas untuk mengarahkan , memberi kemudahan bagaimana melakukan sesuatu.[4]
2.3.Pengertian Anak Remaja
Sebutan “Puber” berasala dari kata “Pubertas”  dari bahasa latin. Pubertas berarti kedewasaan yang dilandasi oleh sifat kematangan fisik.[5] Yang dimana pubertas artinya adalah “usia kedewasaan”, dan masa puber adalah periodean yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan, dan perkembangan tertentu yang tidak dapat terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan.[6] Masa remaja adalah masa yang sedang bertumbuh dan berkembang, yang dimana adanya perubahan aspek jasmani atau fisik. Pada masa remaja ini tidak dianggap lagi mereka sebagai anak-anak melainkan sudah dewasa.[7]
Masa remaja juga dapat disebut sebagai masa transisi atau masa peralian yang mengalami perubahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Perubahan yang dimaksud disini adalah bagaimana anak dalam mengambil keputusan yang terbaik dalam kehidupannya. Masa remaja juga memerlukan penyesuaian diri dengan fisiknya untuk menerima keadaan dirinya.[8] Elisabeth berpendapat bahwa remaja adalah pubertas, yang merupakan sebuah periode dalam rentang perubahan dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.[9]
2.3.1.      Ciri –ciri Remaja secara Umum[10]
·         Ciri ciri Fisik
Pertumbuhan badan remaja sangat cepat. System koordinasi tubuh mereka menjadi kurang seimbang akibat pertumbuhanyang cepat itu. Menreka mengalami masa-masa energetic dan lelah silih berganti.
·         Ciri Ciri mental
Mereka menyukai petualangan dan penemuan hal-hal baru, dan mereka mempunyai imajinasi yang aktif. Mereka senang humor, mereka mampu berpikir serius, dan memiliki kesanggupan untuk berpikir abstrak maupun kongkret sekaligus. Tetapi pengetahuan mereka berkembang lebih cepat daripada pengalaman.
·         Ciri ciri Sosial
Mereka ingin menjadi dewasa dan tidak tergantung pada orang dewasa. Namun dalam banyak hala mereka masih bertindak seperti kanak-kanak. Mereka ingin dianggap”termasuk” atau “milik”gang-nya dan punya rasa setia kawan yang besar terhadap teman-teman sebayanya. Mereka malu-malu dan sangat peka akan keadaan dirinya.
·         Ciri ciri emosional
Emosi mereka kuat sekali dan sering naik turun. Mereka sulit mengendalikan emosinya karena begitu banyak perubahan sedang terjadi didalam tubuhnya. Mereka merasa tak sorang pun memahami mereka.
2.4.Pengertian psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangna manusia dan factor-factor yang membentuk perilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi social, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi social. Khususnya melihat bagaimana pengaruh kematangan biologis dan lingkungan terhadap perkembangan manusia. [11]
2.4.1.      Psikologi Remaja
Usia
12-15 Tahun
15-18 Tahun
19-22 tahun
Perkembangan secara Fisik
Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat.
- Proporsi ukuran tinggi  dan berat badan sering kali kurang seimbang.[12]  
-munculnya ciri-ciri sekunder (tumbuh bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki).[13]     

-remaja perempuan lebih mementingkan kecantikan secara lahiriah.
-pada remaja laki-laki nafsu makin bertambah.
-organ tubuh bagian dalam bertumbuh secara tetap
-dorongan seksual remaja laki-laki menjadi lebih aktif dan kuat.
-dorongan seksual remaja pada perempuan lebih lama.[14]
- mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang , wajah yang simentris, bahu yang berimbang dengan pinggal
- pertumbuhan fisik remaja relative berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal. Bagi remaja pria pada usia 20 thn dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalmai pertumbuhan yang lambat.[15]


Perkembangan secara kognitif
-proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal(asosiasi,diferensiasi,komparasi,kausalitas) yang bersifat abstrak meskipun relative terbatas.
-mereka mulai mampu berpikir jauh melebihi dunia nyata dan keyakinannya sendiri yaitu dunia penuh dengan ide.
-dapat berfikir mengenal konsep.[16]
Kecakapan dasar intelektual menjalani perkembangan yang terpesat.
-kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya.
-remaja berorientasi pada pertanyaan mengapa, apa, dan bagaiamana, karena pikiran mereka berubah menjadi dewasa.
Mereka menyukai diskusi, berpikir bebas dan menentang ide-ide yang sebelumnya di setujui.[17]
-kecakapan dasar khusus (bakat) mulai menunjukkan kecenderungan rungan yang lebih jelas.
-dan mampu meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat jeneralisasi yang lebih bersifat konklusif dan konfrensip.
-tercapainya titik puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi.
Perkembangan secara efektif
-sudah menunjukkan kecederungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar keperibadiaanya
-reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.
-kecederungan titik berat ke arah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti yang akan ditunjukkan oleh kecederungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutannya.
Perkembangan secara social
-diawali
 dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapibersifat temporer.
-pengaruh teman sebaya sangat kuat
-mendambakan dirinya dapat diterima dan menjadi bagian darisetiap kelompok.
-ingin mandiri.
-adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat komformitas yang tinggi.
- mulai mencari teman yang disenangi.
-sangat tertarik pada lawan jenis, hubungan dengan keluarga semakin berkurang lebih mengutamakan teman daripada keluarga sendir.
-bergantung kepada kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya yang banyak kesamaan minat.
-kondisi psikososialnya menunjang secara positif maka mulai tamapak dan ditemukan identitas kepribadiannya yang relative defenitif yang akan mewarnai hidupnya sampai masa dewasa.
Perkembangan secara spritual
-masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup.
-siap sedia menerima keselamatan.
-memilih banyak pertayaan tentang agama.
-sedang kebenaran sejati
- menerima pengalaman agama yang nyata.
-penghayatan kehidupan keagamaan seahri hari dilakukan atas pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya.
-eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan dihayati menurut system kepercayaan atau agama yang dianutnya.
- mengenai eksitensinya dansifat kemurahan dan keadilan Tuhan dipertaynakan secara kritis dan skeptic.
-penghayatan kehuidupan keagamaan seahri-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya sendiri secara tulis iklas
Perkembang
an secara moral
-adanya ambivalensi anatara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua.
-senang menegakkan hukum dan disiplin
-mengidentifikasikan dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya.
-mulai dapat memlihara  jarak dan batasbats kebebabasan-nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya.
-mulai memikirkan bagaimana harus mempertahankan tata kehidupan social.
- dengan sikapnya dan cara berpikirnya yang kritis mulaimenguji kaidah-kaidah atau sitem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para pendukungnya.
-sudah dapat memisahkan antara sitem nilai-nilai atau normative yang universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat berbuat keliru atau kesalahan.

2.5.Metode Pengajaran Remaja
Metode pendidikan agama Kristen adalah suatu pelayanan, suatu pekerjaan aktif, yang kita lakukan bagi Firman Tuhan dan bagi semua manusia supaya kedua pihak itu bertemu satu sama lain. Metose tidak lain adalah alat alat yang membuat kebenaran Kristen disampaikan sedemikian rupa sehingga menjadi efektif dalam perjumpaan seseorang dan usaha memahami masalah-masalah kehidupan.[18]
2.5.1.      Kriteria Memilih Metode
Ada beberapa kriteria untuk memilih metode yaitu:
1.      Metode yang dipilh harus menarik dan mendorong remaja agar menghilangkan rasa malu.
2.      Membentuk kelompok kecil, mengajak para remaja berbicara dengan berani dan memberi remaja kesempatan mengembangkan hobby dari setiap kegiatan, yang mengarah ke hal-hal positif.
Dibawah ini terdapat macam-macam metode menurut buku William Metcalf yang berjudul “16 Mothosd of Group Bible Study”, sebagai berikut:[19]
1.      Extended readings (pembacaan diperpanjang)
2.      Imaginative reading (membaca imajinatif)
3.      Prepared Individual reading (dipersiapkan membaca inidividu)
4.      United reading
5.      Playlets
6.      Group Role-plays (kelompok bermain peran)
7.      Formal Dialog (dialog formal)
8.      Visual (visual)
9.      Debates (debat)
10.  Line-by Line Study (garis-garis melalui study)
11.  Quizzes (kuis)
12.  Intellectual subjects (pelajaran kreatif)
13.  Devotional subjects (pelajaran kreatif)
14.  True-to-life Studies (kebenaran untuk hidup belajar)
15.  Exposition and discussion (pameran dan diskusi)
2.5.2.      Fungsi Media
Dalam ilmu komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran, selain itu media meruapakan sarana, wahana atau segala sesuatu yang digunakan oleh manusia dalam kegiatan atau aktivitas dalam hidupnya yang dapat menyebarkan ide-ide, kemampuan, pesan, gagasan, pokok pikiran, nilai-nilai sehingga dapat merangsang minat, perhatian,seseorang atau kleompok sarana penghubung dan alat-alat komunikasi. Adapun fungsi dari media ialah sebagai berikut:
·         Sebagai fungsi komunikasi
·         Sebagai fungsi informasi
·         Sebagai alat pendidikan.[20]
2.6.Bahan Pengajaran
2.6.1.      Bahan pengajaran Alkitab (Yesaya 9:5)
2.6.2.      Tema : “raihlah Bintangmu Bersama Raja Damai
2.6.3.      Standar kompetensi
Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dankehidupan social dengan menunjukkan  bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa dan tidak kehilangan identitas diri tetapi berlandaskan kriten sejati.
2.6.4.      Kompetensi dasar
Remaja menyadari bahwasannya hidup ini sangat berharga di mata Tuhan.
2.6.5.      Indicator
Ø  Menjelaskan bahwa Allah sudah membebaskan dari keterlbelengguan dosa melalui kedatangan anak-Nya yang tunggal
Ø  Menjelaskan kepada remaja bahwa Allah yang berkuasa atas segala ciptaannya
Ø  Memberikan pengajaran bagaiamana seharusnya hidup yang sudah ditebus (respon)
2.7.Materi
2.7.1.      Tafsiran Alkitab
Sebagian besar ucapan ucapan ilahi di bagian kitab yesaya (1-39) berisi tuduhan dan hukaman, tetapi diselang-selingi dengan kilasan dari pengharapan yang akan datang. Penulisan Yesaya pasal 9 ini dilatarbelakangi ketika bangsa Israel jatuh pada peyembahan ilah-ilah sehingga mengakibtakan adanya kemelaratan,kelaparan, kesesakan dan kegelapan . tetapi lewat nabi yesaya Allah berfirman bahwasannya akan datng lewat kleahiran raja damai yang akan membebaskan dari keberdosaan. Dia akan menjadi pelepas dengan sifat-sifat ilahi dan yang akan mengerjakan bagi manusia. Hal tersebut dari nama-nama yang diberikan kepadanya yakni:
Penasihat ajaib: dia dipenuhi dengan roh hikmat ilahi yang melebihi segala kebijaksanaan dunia atau manusia (bnd 11:2). Dalam rencana-rencananya dan nasihat-nasihatnya diantara manusia. Dia adalah hikmat itu sendiri yang diutus oleh Allah Bapa untuk melaksanakan tugas Allah (bnd Yes 11:2)
Allah yang perkasa: menggambarkan sebagai pahlawan yang berkemenangan atas semua musuh-musus.
Bapa Yang Kekal: pemerintahannya berdsarkan kasih seorang Bapa terhadap anaknya, maka Dia akan memerintahkan dan memlihara bangsa itu dengan kasihsetianya yang kekal.
2.7.2.      Poin yang ingin diajarkan
1.      Tentang Rencana
Mengajarkan remaja menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan menjadi dirinya sendiri (Be Your Self) serta menghudupi kelahiran Sang Raja Damai dalam hidupnya.
Langkah-langkah:
Ø  Menyapa
Sapaan ini sangat penting untuk memperkompak antara pimpinan dan anggota. Pemimpin menyapa dengan kata ”syalom bagi kita semua……bagaimana kabar anak remaja, ada suka cita? Jika ada katakana amin karena Yesus telah lahir di dunia yaitu untuk mu. Untukku, untuk kita semua. Sapaan ini bisa dilakukan 1-2 kali, sehingga suasana menjadi lebih semangat.
Ø  Bernyanyi
Nyanyian ini digunkan untuk membuka pertemuan denagn penyerahan diri kepada Allah agar penuh konsentrasi dan hati kita hanya tertuju pada firman Tuhan.
Nyanyi glory, glory,glory bagi dang raja
            Oh nyani glory,glory,glory bagi sang raja
            Nyani glory,glory,glory bagi sang raja
            Mari rayakan dan nyanyi
            Mari serukan, serukan bahwa yesuslah raja
            Mari serukan, serukan bahwa yesuslah raja
            Mari rayakan dan nyanyi
                        Kita akan merasa bahagia
Bila kita menyembah dia
Kita akan merasa suka cita
Bila kita semua nyanyi glory
Ø  Berdoa untuk memulai pembacaan Firman Tuhan
Ø  Menerangkan firman Tuhan
Seperti inilah Firman Tuhan yang ingin disampaikan pada kita saat ini yaitu terambil dari Yesaya 9:5: hidup kita adalah penuh dengan dosa, dosa yang kita perbuat melalui kata-kata kita, perbuatan jahat kita kepada teman kita, itu semua yang kita lakukan pastinya  tidak sesuai dengan firman Tuhan. Terbukti bahwasannya dalam kitab yesaya 9:5 ada akibat dosa mereka rasakan seperti penindasan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa sekitar. Tetapi walaupun demikian Allah tidak akan pernah meninggalkan umatnya tetapi Allah selalu mengasihi umatnya, terbukti dari Allah mengutus anaknya yang tunggal untuk menebus dosa-dosa kita menjadi penolong dan raja damai bagi umat manusia. Jadi sebagai anak remaja kita harus menjaga diri dan kekudusan kita bahwa tubuh kita adalah sangat berharga dimatanya.

Ø  Bernyanyi
Selesai mendengarkan firman Tuhan dilanjutkan dengan bernyanyi agar firman yang sudah di dengar dapat menjadi pedoman di dalam hidup.
            Dia lahir untuk kami. Dia lahir untuk kami
Ø  Doa penutup semua
Semua peserta berdoa yang dipimipin oleh pemimpin dan inilah yang menjadi doa penutup.
2.      Media
Plastik-plastik bekas,karton,kayu,lem,gunting, daun-daun,benang
3.      Metode
Group Role-Plays (kelompok permainan peran) dan berkreatifitas
2.8.Evaluasi (Alat)
1.      Peserta diajak untuk membuat kreatifitas dari bahan bekas untuk dijadikan “pohon Natal” diamana kreativitas ini dapat membentuk suatu karakter yang bergabung dan saling membantu satu dengan lainnya serta mengingat bahwa dari lambang pohon terang itu menggambarkan bahwa kasih dan kedamaian yang diberikan Yesus tidak pernah layu.
2.      Membuat suatu komitmen
 peserta diajak untuk bergandengan  tangan dan berkata Hidupku Berharga bagi Allah.
III.             Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa remaja adalah suatu inidividu yang sedang pada tahap perkembangan yang mempunyai perasaan,pikiran, kehendak sendiri. Maka dari itu PAK membantu remaja untuk menumbuhkan semangat baru serta melawan tingkat kejenuhan, yaitu dengan menggunakan metode-metode yang sangat membentuk karakter dan kepribadian remaja agar menjadi suatu pribadi yang dewasa dan hidup di jalan kebenaran.
IV.             Daftar Pustaka
……KBBI, Jakarta:Balai Pustaka,1991
Ali Mohammad., Psikologi Remaja, Jakarata: PT. Bumi Aksara, 2009
B.Hurlock  Elisabet., Psikologi perkembangan, Jakarta:Erlangga, 1980 
Blatner,Doris .,Metode Mengajar Anak Sekolah Minggu, Bandung: IKAPI, 2003
Gunarsa, Singgih D., Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: BPK-GM, 2011
Hurlock .Elisabeth B.,Psikologi Perkembangana; suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan, Jakarta: Erlangga,2011
Lilik Kristianto Pulus., prinsip dan Praktek Agama Kristen,Yogyakarta: ANDI,2006
Metcalf William yang berjudul 16 Mothosd of Group Bible Study, USA:Judson Press,1980
Rida Gultom & Dame taruli Simamora., pendidikan Agama Kristen Kepada Remaja, Medan:MITRA-IKAPI,2011
Rida Gultom dan Dame Taruli., Pendidikan Agama Kristen kepada Remaja dan Pemuda, Medan: MITRA, 2010
Sabri, Ahmad., Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching, Jakarta:Quamtum Teaching,2005
Siti Sundari & Sri Rumini., Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta,2004
Thalib, Syamsul Bacri., Psikologi Pendidikan berbasis Analisis Emeris Aplikatif, Jakarta: Kencana Prendana Media Grub,2010
Tirta Raharja Umar, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineke Cipta, 1995
            Sumber lain:
Dikutip dari bahan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Dr. Setia Ulina Tarigan  pada tanggal 30 agustus 2014, di acara seminar Bengkel PAK







[1] ……KBBI,
[2] Doris Blatner, Metode Mengajar Anak Sekolah Minggu, (Bandung: IKAPI, 2003), 26
[3] ……KBBI,
[4] Umar Tirta Raharja, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 1995), 89
[5] Singgih D. Gunarsa, Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: BPK-GM, 2011), 201
[6]  Elisabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangana; suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan, (Jakarta: Erlangga,2011), 25
[7] Mohammad Ali, Psikologi Remaja, (Jakarata: PT. Bumi Aksara, 2009), 9
[8] Sri Rumini & Siti Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta,2004), 53
[9] Dame Taruli dan Rida Gultom, Pendidikan Agama Kristen kepada Remaja dan Pemuda, (Medan: MITRA,2010), 14
[10] Dame taruli Simamora & Rida Gultom, pendidikan Agama Kristen Kepada Remaja, (Medan:MITRA-IKAPI,2011) Cetakan kedua,14
[11]  Elisabet B.Hurlock, Psikologi perkembangan, (Jakarta:Erlangga, 1980),6

[12] Dame Taruli dan Rida Gultom, Pendidikan Agama Kristen kepada Remaja dan Pemuda,45
[13]  Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,(Yogyakarta:ANDI,2006),97
[14]  Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,98
[15]  Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,100
[16] Syamsul Bacri Thalib, Psikologi Pendidikan berbasis Analisis Emeris Aplikatif, (Jakarta: Kencana Prendana Media Grub,2010),45-46
[17]  [17]  Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,102
[18] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching, (Jakarta:Quamtum Teaching,2005),52
[19] William Metcalf yang berjudul 16 Mothosd of Group Bible Study,(USA:Judson Press,1980),6
[20] Dikutip dari bahan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Dr. Setia Ulina Tarigan  pada tanggal 30 agustus 2014, di acara seminar Bengkel PAK STT ABDI SABDA Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar