I.
Pendahuluan
Pelayanan
kepada Remaja didalam Gereja maupun di sekolah-sekolah dalam konteks masyarakat
Indonesia adalah suatu bidang pelayanan
yang strategis bagi Gereja, namun juga sangat menantang, karena remaja berada
dalam fase kehidupan yang sangat penting bagi masa depan, yang dimana masa
remaja adalah masa transisi dengan berbagai gejolak yang muncul, sehingga kita
harus memberi pengajaran yang baik buat remaja
. Oleh karena itu pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai
metode-metode pengajaran yang relevan bagi anak remaja. Semoga tulisan kali ini
bermanfaat bagi kita semua.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertian Metode
Metode
adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yg
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg
ditentukan.[1] Yang
digunakan guru untuk mengkomunikasikan ilmu yang didalamnya terdapat idealism
dan kebenaran. Metode dikatakan juga sebagai cara atau alat mengajara yang
didalamnya terdapat pengalaman dan bahan pengajaran sehingga keduanya menjadi
mata rantai yang saling berhubungan.[2]
2.2.Pengertian Pengajaran
Pengajaran
adalah proses, cara, perbuatan mengajar atau
mengajarkan; berkaitan juga dengan perihal mengajar; segala sesuatu mengenai
mengajar.[3] Yang diartikan sebagai
aktifitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumbuh melalui kemampuan
diri belajar dibawah bimbingan pengajarnya. jadi pengajaran artinya sebagai
aktifitas untuk mengarahkan , memberi kemudahan bagaimana melakukan sesuatu.[4]
2.3.Pengertian Anak Remaja
Sebutan
“Puber” berasala dari kata “Pubertas”
dari bahasa latin. Pubertas berarti kedewasaan yang dilandasi oleh
sifat kematangan fisik.[5]
Yang dimana pubertas artinya adalah “usia kedewasaan”, dan masa puber adalah
periodean yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan, dan
perkembangan tertentu yang tidak dapat terjadi dalam tahap-tahap lain dalam
rentang kehidupan.[6]
Masa remaja adalah masa yang sedang bertumbuh dan berkembang, yang dimana adanya
perubahan aspek jasmani atau fisik. Pada masa remaja ini tidak dianggap lagi
mereka sebagai anak-anak melainkan sudah dewasa.[7]
Masa
remaja juga dapat disebut sebagai masa transisi atau masa peralian yang
mengalami perubahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Perubahan yang
dimaksud disini adalah bagaimana anak dalam mengambil keputusan yang terbaik
dalam kehidupannya. Masa remaja juga memerlukan penyesuaian diri dengan
fisiknya untuk menerima keadaan dirinya.[8]
Elisabeth berpendapat bahwa remaja adalah pubertas, yang merupakan sebuah
periode dalam rentang perubahan dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.[9]
2.3.1.
Ciri –ciri Remaja secara Umum[10]
·
Ciri ciri Fisik
Pertumbuhan
badan remaja sangat cepat. System koordinasi tubuh mereka menjadi kurang seimbang
akibat pertumbuhanyang cepat itu. Menreka mengalami masa-masa energetic dan
lelah silih berganti.
·
Ciri Ciri mental
Mereka
menyukai petualangan dan penemuan hal-hal baru, dan mereka mempunyai imajinasi
yang aktif. Mereka senang humor, mereka mampu berpikir serius, dan memiliki
kesanggupan untuk berpikir abstrak maupun kongkret sekaligus. Tetapi
pengetahuan mereka berkembang lebih cepat daripada pengalaman.
·
Ciri ciri Sosial
Mereka
ingin menjadi dewasa dan tidak tergantung pada orang dewasa. Namun dalam banyak
hala mereka masih bertindak seperti kanak-kanak. Mereka ingin
dianggap”termasuk” atau “milik”gang-nya dan punya rasa setia kawan yang besar
terhadap teman-teman sebayanya. Mereka malu-malu dan sangat peka akan keadaan
dirinya.
·
Ciri ciri emosional
Emosi mereka kuat sekali dan sering naik turun. Mereka sulit
mengendalikan emosinya karena begitu banyak perubahan sedang terjadi didalam
tubuhnya. Mereka merasa tak sorang pun memahami mereka.
2.4.Pengertian psikologi
perkembangan
Psikologi
perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangna
manusia dan factor-factor yang membentuk perilaku seseorang sejak lahir sampai
lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi social,
karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi
social. Khususnya melihat bagaimana pengaruh kematangan biologis dan lingkungan
terhadap perkembangan manusia. [11]
2.4.1.
Psikologi Remaja
Usia
|
12-15 Tahun
|
15-18 Tahun
|
19-22 tahun
|
Perkembangan secara Fisik
|
Laju perkembangan
secara umum berlangsung pesat.
- Proporsi ukuran
tinggi dan berat badan sering kali
kurang seimbang.[12]
-munculnya
ciri-ciri sekunder (tumbuh bulu pada pubic region, otot mengembang pada
bagian bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis
kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki).[13]
|
-remaja perempuan
lebih mementingkan kecantikan secara lahiriah.
-pada remaja
laki-laki nafsu makin bertambah.
-organ tubuh
bagian dalam bertumbuh secara tetap
-dorongan seksual
remaja laki-laki menjadi lebih aktif dan kuat.
-dorongan seksual
remaja pada perempuan lebih lama.[14]
|
- mengalami
keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan
untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi
berimbang , wajah yang simentris, bahu yang berimbang dengan pinggal
- pertumbuhan fisik
remaja relative berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja
awal. Bagi remaja pria pada usia 20 thn dan remaja wanita 18 th keadaan
tinggi badan mengalmai pertumbuhan yang lambat.[15]
|
Perkembangan secara kognitif
|
-proses berfikir
sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika
formal(asosiasi,diferensiasi,komparasi,kausalitas) yang bersifat abstrak
meskipun relative terbatas.
-mereka mulai
mampu berpikir jauh melebihi dunia nyata dan keyakinannya sendiri yaitu dunia
penuh dengan ide.
-dapat berfikir
mengenal konsep.[16]
|
Kecakapan dasar
intelektual menjalani perkembangan yang terpesat.
-kecenderungan
bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya.
-remaja berorientasi
pada pertanyaan mengapa, apa, dan bagaiamana, karena pikiran mereka berubah
menjadi dewasa.
Mereka menyukai
diskusi, berpikir bebas dan menentang ide-ide yang sebelumnya di setujui.[17]
|
-kecakapan dasar khusus
(bakat) mulai menunjukkan kecenderungan rungan yang lebih jelas.
-dan mampu
meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat
jeneralisasi yang lebih bersifat konklusif dan konfrensip.
-tercapainya titik
puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60)
menjadi deklinasi.
|
Perkembangan secara efektif
|
-sudah menunjukkan
kecederungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar keperibadiaanya
|
-reaksi-reaksi dan
ekspresi emosionalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.
|
-kecederungan titik berat ke arah
sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti yang akan ditunjukkan oleh
kecederungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutannya.
|
Perkembangan secara social
|
-diawali
dengan kecenderungan ambivalensi keinginan
menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapibersifat temporer.
-pengaruh teman
sebaya sangat kuat
-mendambakan
dirinya dapat diterima dan menjadi bagian darisetiap kelompok.
-ingin mandiri.
|
-adanya kebergantungan
yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat komformitas yang tinggi.
- mulai mencari
teman yang disenangi.
-sangat tertarik
pada lawan jenis, hubungan dengan keluarga semakin berkurang lebih
mengutamakan teman daripada keluarga sendir.
|
-bergantung kepada
kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya
yang banyak kesamaan minat.
-kondisi psikososialnya
menunjang secara positif maka mulai tamapak dan ditemukan identitas
kepribadiannya yang relative defenitif yang akan mewarnai hidupnya sampai
masa dewasa.
|
Perkembangan secara spritual
|
-masih mencari dan
mencoba menemukan pegangan hidup.
-siap sedia
menerima keselamatan.
-memilih banyak
pertayaan tentang agama.
-sedang kebenaran
sejati
- menerima
pengalaman agama yang nyata.
|
-penghayatan kehidupan
keagamaan seahri hari dilakukan atas pertimbangan adanya semacam tuntutan
yang memaksa dari luar dirinya.
-eksistensi dan
sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan dihayati menurut
system kepercayaan atau agama yang dianutnya.
|
- mengenai eksitensinya
dansifat kemurahan dan keadilan Tuhan dipertaynakan secara kritis dan
skeptic.
-penghayatan kehuidupan
keagamaan seahri-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan
hati nuraninya sendiri secara tulis iklas
|
Perkembang
an secara moral
|
-adanya
ambivalensi anatara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan
dan bantuan dari orang tua.
-senang menegakkan
hukum dan disiplin
|
-mengidentifikasikan
dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya.
-mulai dapat
memlihara jarak dan batasbats
kebebabasan-nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya.
-mulai memikirkan
bagaimana harus mempertahankan tata kehidupan social.
|
- dengan sikapnya dan
cara berpikirnya yang kritis mulaimenguji kaidah-kaidah atau sitem nilai etis
dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para pendukungnya.
-sudah dapat memisahkan
antara sitem nilai-nilai atau normative yang universal dari para pendukungnya
yang mungkin dapat berbuat keliru atau kesalahan.
|
2.5.Metode Pengajaran Remaja
Metode
pendidikan agama Kristen adalah suatu pelayanan, suatu pekerjaan aktif, yang
kita lakukan bagi Firman Tuhan dan bagi semua manusia supaya kedua pihak itu
bertemu satu sama lain. Metose tidak lain adalah alat alat yang membuat
kebenaran Kristen disampaikan sedemikian rupa sehingga menjadi efektif dalam
perjumpaan seseorang dan usaha memahami masalah-masalah kehidupan.[18]
2.5.1.
Kriteria Memilih Metode
Ada
beberapa kriteria untuk memilih metode yaitu:
1.
Metode yang dipilh harus
menarik dan mendorong remaja agar menghilangkan rasa malu.
2.
Membentuk kelompok kecil,
mengajak para remaja berbicara dengan berani dan memberi remaja kesempatan
mengembangkan hobby dari setiap
kegiatan, yang mengarah ke hal-hal positif.
Dibawah
ini terdapat macam-macam metode menurut buku William Metcalf yang berjudul “16 Mothosd of Group Bible Study”,
sebagai berikut:[19]
1.
Extended readings (pembacaan
diperpanjang)
2.
Imaginative reading (membaca
imajinatif)
3.
Prepared Individual reading
(dipersiapkan membaca inidividu)
4.
United reading
5.
Playlets
6.
Group Role-plays (kelompok
bermain peran)
7.
Formal Dialog (dialog formal)
8.
Visual (visual)
9.
Debates (debat)
10. Line-by Line Study (garis-garis melalui study)
11. Quizzes (kuis)
12. Intellectual subjects (pelajaran kreatif)
13. Devotional subjects (pelajaran kreatif)
14. True-to-life Studies (kebenaran untuk hidup belajar)
15. Exposition and discussion (pameran dan diskusi)
2.5.2.
Fungsi Media
Dalam ilmu komunikasi,
media bisa diartikan sebagai saluran, selain itu media meruapakan sarana,
wahana atau segala sesuatu yang digunakan oleh manusia dalam kegiatan atau
aktivitas dalam hidupnya yang dapat menyebarkan ide-ide, kemampuan, pesan,
gagasan, pokok pikiran, nilai-nilai sehingga dapat merangsang minat,
perhatian,seseorang atau kleompok sarana penghubung dan alat-alat komunikasi.
Adapun fungsi dari media ialah sebagai berikut:
·
Sebagai fungsi komunikasi
·
Sebagai fungsi informasi
·
Sebagai alat pendidikan.[20]
2.6.Bahan Pengajaran
2.6.1.
Bahan pengajaran Alkitab (Yesaya 9:5)
2.6.2.
Tema : “raihlah Bintangmu Bersama Raja
Damai”
2.6.3.
Standar kompetensi
Mewujudkan
nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dankehidupan social dengan
menunjukkan bahwa remaja Kristen
bertumbuh sebagai pribadi dewasa dan tidak kehilangan identitas diri tetapi
berlandaskan kriten sejati.
2.6.4.
Kompetensi dasar
Remaja menyadari bahwasannya hidup ini sangat berharga di mata
Tuhan.
2.6.5.
Indicator
Ø Menjelaskan bahwa Allah sudah membebaskan dari keterlbelengguan dosa
melalui kedatangan anak-Nya yang tunggal
Ø Menjelaskan kepada remaja bahwa Allah yang berkuasa atas segala
ciptaannya
Ø Memberikan pengajaran bagaiamana seharusnya hidup yang sudah ditebus
(respon)
2.7.Materi
2.7.1.
Tafsiran Alkitab
Sebagian
besar ucapan ucapan ilahi di bagian kitab yesaya (1-39) berisi tuduhan dan
hukaman, tetapi diselang-selingi dengan kilasan dari pengharapan yang akan
datang. Penulisan Yesaya pasal 9 ini dilatarbelakangi ketika bangsa Israel
jatuh pada peyembahan ilah-ilah sehingga mengakibtakan adanya
kemelaratan,kelaparan, kesesakan dan kegelapan . tetapi lewat nabi yesaya Allah
berfirman bahwasannya akan datng lewat kleahiran raja damai yang akan membebaskan
dari keberdosaan. Dia akan menjadi pelepas dengan sifat-sifat ilahi dan yang
akan mengerjakan bagi manusia. Hal tersebut dari nama-nama yang diberikan
kepadanya yakni:
Penasihat ajaib: dia dipenuhi dengan roh
hikmat ilahi yang melebihi segala kebijaksanaan dunia atau manusia (bnd 11:2).
Dalam rencana-rencananya dan nasihat-nasihatnya diantara manusia. Dia adalah
hikmat itu sendiri yang diutus oleh Allah Bapa untuk melaksanakan tugas Allah
(bnd Yes 11:2)
Allah yang perkasa: menggambarkan
sebagai pahlawan yang berkemenangan atas semua musuh-musus.
Bapa Yang Kekal: pemerintahannya
berdsarkan kasih seorang Bapa terhadap anaknya, maka Dia akan memerintahkan dan
memlihara bangsa itu dengan kasihsetianya yang kekal.
2.7.2.
Poin yang ingin diajarkan
1.
Tentang Rencana
Mengajarkan remaja menjadi pribadi yang
kreatif, inovatif dan menjadi dirinya sendiri (Be Your Self) serta menghudupi
kelahiran Sang Raja Damai dalam hidupnya.
Langkah-langkah:
Ø Menyapa
Sapaan ini sangat penting untuk memperkompak
antara pimpinan dan anggota. Pemimpin menyapa dengan kata ”syalom bagi kita semua……bagaimana kabar anak remaja, ada suka cita?
Jika ada katakana amin karena Yesus telah lahir di dunia yaitu untuk mu.
Untukku, untuk kita semua. Sapaan ini bisa dilakukan 1-2 kali, sehingga suasana
menjadi lebih semangat.
Ø Bernyanyi
Nyanyian ini digunkan untuk membuka
pertemuan denagn penyerahan diri kepada Allah agar penuh konsentrasi dan hati
kita hanya tertuju pada firman Tuhan.
Nyanyi glory, glory,glory bagi dang raja
Oh nyani glory,glory,glory bagi sang raja
Nyani glory,glory,glory bagi sang raja
Mari rayakan dan nyanyi
Mari serukan, serukan bahwa yesuslah raja
Mari serukan, serukan bahwa yesuslah raja
Mari rayakan dan nyanyi
Kita akan merasa bahagia
Bila kita menyembah dia
Kita akan merasa suka cita
Bila kita semua nyanyi glory
Ø Berdoa untuk memulai pembacaan Firman Tuhan
Ø Menerangkan firman Tuhan
Seperti inilah Firman Tuhan yang ingin
disampaikan pada kita saat ini yaitu terambil dari Yesaya 9:5: hidup kita
adalah penuh dengan dosa, dosa yang kita perbuat melalui kata-kata kita,
perbuatan jahat kita kepada teman kita, itu semua yang kita lakukan
pastinya tidak sesuai dengan firman
Tuhan. Terbukti bahwasannya dalam kitab yesaya 9:5 ada akibat dosa mereka
rasakan seperti penindasan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa sekitar. Tetapi
walaupun demikian Allah tidak akan pernah meninggalkan umatnya tetapi Allah
selalu mengasihi umatnya, terbukti dari Allah mengutus anaknya yang tunggal
untuk menebus dosa-dosa kita menjadi penolong dan raja damai bagi umat manusia.
Jadi sebagai anak remaja kita harus menjaga diri dan kekudusan kita bahwa tubuh
kita adalah sangat berharga dimatanya.
Ø Bernyanyi
Selesai mendengarkan firman Tuhan dilanjutkan dengan bernyanyi agar
firman yang sudah di dengar dapat menjadi pedoman di dalam hidup.
Dia lahir untuk
kami. Dia lahir untuk kami
Ø Doa penutup semua
Semua peserta berdoa yang dipimipin oleh pemimpin dan inilah yang
menjadi doa penutup.
2.
Media
Plastik-plastik bekas,karton,kayu,lem,gunting, daun-daun,benang
3.
Metode
Group Role-Plays (kelompok permainan peran) dan berkreatifitas
2.8.Evaluasi (Alat)
1.
Peserta diajak untuk membuat
kreatifitas dari bahan bekas untuk dijadikan “pohon Natal” diamana kreativitas
ini dapat membentuk suatu karakter yang bergabung dan saling membantu satu dengan
lainnya serta mengingat bahwa dari lambang pohon terang itu menggambarkan bahwa
kasih dan kedamaian yang diberikan Yesus tidak pernah layu.
2.
Membuat suatu komitmen
peserta diajak untuk
bergandengan tangan dan berkata Hidupku Berharga bagi Allah.
III.
Kesimpulan
Dari
pemaparan diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa remaja adalah
suatu inidividu yang sedang pada tahap perkembangan yang mempunyai
perasaan,pikiran, kehendak sendiri. Maka dari itu PAK membantu remaja untuk
menumbuhkan semangat baru serta melawan tingkat kejenuhan, yaitu dengan
menggunakan metode-metode yang sangat membentuk karakter dan kepribadian remaja
agar menjadi suatu pribadi yang dewasa dan hidup di jalan kebenaran.
IV.
Daftar Pustaka
……KBBI, Jakarta:Balai
Pustaka,1991
Ali Mohammad., Psikologi Remaja, Jakarata: PT. Bumi
Aksara, 2009
B.Hurlock Elisabet.,
Psikologi perkembangan, Jakarta:Erlangga, 1980
Blatner,Doris .,Metode Mengajar Anak Sekolah Minggu, Bandung:
IKAPI, 2003
Gunarsa, Singgih D., Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:
BPK-GM, 2011
Hurlock .Elisabeth B.,Psikologi Perkembangana; suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan, Jakarta: Erlangga,2011
Lilik Kristianto Pulus., prinsip dan Praktek Agama Kristen,Yogyakarta:
ANDI,2006
Metcalf William yang
berjudul 16 Mothosd of Group Bible Study,
USA:Judson Press,1980
Rida Gultom & Dame
taruli Simamora., pendidikan Agama
Kristen Kepada Remaja, Medan:MITRA-IKAPI,2011
Rida Gultom dan Dame
Taruli., Pendidikan Agama Kristen kepada
Remaja dan Pemuda, Medan: MITRA, 2010
Sabri, Ahmad., Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching, Jakarta:Quamtum
Teaching,2005
Siti Sundari & Sri
Rumini., Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:
Rineka Cipta,2004
Thalib, Syamsul Bacri., Psikologi Pendidikan berbasis Analisis
Emeris Aplikatif, Jakarta: Kencana Prendana Media Grub,2010
Tirta Raharja Umar, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineke
Cipta, 1995
Sumber lain:
Dikutip dari bahan seminar yang
dibawakan oleh Pdt. Dr. Setia Ulina Tarigan
pada tanggal 30 agustus 2014, di acara seminar Bengkel PAK
[1] ……KBBI,
[2] Doris Blatner, Metode
Mengajar Anak Sekolah Minggu, (Bandung: IKAPI, 2003), 26
[3] ……KBBI,
[4] Umar Tirta Raharja, Pengantar
Pendidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 1995), 89
[5] Singgih D. Gunarsa, Perkembangan
Anak dan Remaja, (Jakarta: BPK-GM, 2011), 201
[6] Elisabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangana; suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan,
(Jakarta: Erlangga,2011), 25
[7] Mohammad Ali, Psikologi
Remaja, (Jakarata: PT. Bumi Aksara, 2009), 9
[8] Sri Rumini & Siti
Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta:
Rineka Cipta,2004), 53
[9] Dame Taruli dan Rida
Gultom, Pendidikan Agama Kristen kepada
Remaja dan Pemuda, (Medan: MITRA,2010), 14
[10] Dame taruli Simamora & Rida Gultom, pendidikan Agama Kristen Kepada Remaja, (Medan:MITRA-IKAPI,2011) Cetakan
kedua,14
[11] Elisabet B.Hurlock, Psikologi
perkembangan, (Jakarta:Erlangga, 1980),6
[13] Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,(Yogyakarta:ANDI,2006),97
[14] Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,98
[15] Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,100
[16] Syamsul Bacri Thalib, Psikologi
Pendidikan berbasis Analisis Emeris Aplikatif, (Jakarta: Kencana Prendana
Media Grub,2010),45-46
[17] [17] Pulus Lilik Kristianto, prinsip dan Praktek Agama Kristen,102
[18] Ahmad Sabri, Strategi Belajar
Mengajar Mikro Teaching, (Jakarta:Quamtum Teaching,2005),52
[19] William Metcalf yang berjudul 16
Mothosd of Group Bible Study,(USA:Judson Press,1980),6
[20] Dikutip dari bahan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Dr. Setia Ulina
Tarigan pada tanggal 30 agustus 2014, di
acara seminar Bengkel PAK STT ABDI SABDA Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar